Minggu, 02 Desember 2012

Mengendalikan Tikus dengan Joskus


Perkembangan Tikus Sawah :
  • Mulai kawin 1,5 – 5 bulan
  • Jumlah anak rata-rata 8 ekor
  • Kawin lagi 48 jam setelah melahirkan
  • Waktu menyusui masih bisa hamil
  • Dalam 1 tahun betina dapat melahirkan 4 kali atau 32 ekor anak dan sepasang bisa menjadi 1200 ekor
Perilaku :
  • Indra penglihatan lemah, buta warna tapi penciuman tajam
  • Gigi seri sangat tajam dan selalu tumbuh
  • Kerusakan bisa 5 kali dari pada yang dimakan
  • Perkembangan sangat dipengaruhi lingkungan/ ketersidaan pakan
  • Lebih menyukai pakan alam
  • Menyukai tempat rimbun
KERUGIAN AKIBAT SERANGAN TIKUS
  • Fase vegetatif, dapat merusak 11-176 batang padi semalam
  • Fase bunting: 24-246 batang padi semalam
Tatangan Pengendalian :
v  Tidak semua petani kompak mau mengendalikan tikus
v  Makanan tikus selalu tersedia, karena tanam tidak serentak
v  Tikus sangat menyenangi tinggal si semak belukar, pematang jalan sawah, tanggul dll.
v  Tikus dpt berkembang biak cepat
Macam Pengendalian :
1.      Bero :
a.      Pengumpanan
b.      Pengemposan
c.       Gropyokan
d.      Sanitasi Lingkungan
2.      Persemaian :
a.      Pengumpanan
b.      Pengemposan
c.       Sanitasi Lingkungan
3.      Fase Vegetatif :
a.      Pengumpanan
b.      Pengemposan
c.       Sanitasi Lingkungan
4.      Fase Generatif :
a.      Pengemposan
b.      Sanitasi Lingkungan

PENGEMPOSAN / FUMIGASI
( JOSKUS )
EMPOSAN
Komposisi Emposan :
  • Belerang/Sulfur
  • Arang
  • Cendawa
dengan perbandingan  4 : 3 : 2
campur rata semua bahan dan bungkus dengan kertas menajdi berbentuk seperti petasan (lihat gambar).

CARA APLIKASI
·         Pengendalian hama tikus lebih efektif jika setiap ditemukan lubang tikus baru langsung diempos/diasapi (Fumigasi)
·         Agar penggunaan Emposan sehemat mungkin, semua lubang ditutup pada sore hari.  Lubang yang terbuka pada pagi harinya berarti ada tikusnya.
·         Lubang yang terbuka diasapi (diempos) dengan terlebih dahulu menutup lubang tembusan dan atau lubang rahasianya
·         Ujung Emposan dipotong atau dirobek, kemudian dimasukkan dalam tabung pembakaran (Alpostran) (gambar 1)
·         Arahkan Alpostran yang berisi emposan ke mulut lubang sejauh 2 – 5 cm, kemudian ujung emposan dibakar (gambar 2)
·         Setelah Emposan terbakar, segera Alpostran dan emposan didorongkan ke mulut lubang dan ditekan rapat-rapat agar asap tidak keluar (gambar 3)
·         Setelah Emposan habis terbakar (kira-kira 1 menit), Alpostran ditarik keluar, kemudian mulut lubang ditutup kembali dengan tanah
·         Gunakan masker (penutup mulut dan hidung) pada saat pengemposan/pengasapan
·         Usahakan anda berada searah dengan arah angin pada saat pengemposan, hindari asap agar tidak terhirup.

1 komentar:

Posting Komentar